Kamis, 24 Juni 2010

TRICKLING FILTER

Trickling filter merupakan salah satu aplikasi pengolahan air limbah dengan memanfaatkan teknologi biofilm.
Trickling filter ini terdiri dari suatu bak dengan media fermiabel untuk pertumbuhan organisme yang tersusun oleh materi lapisan yang kasar, keras, tajam, dan kedap air.
Kegunaannya adalah untuk mengolah air limbah dengan mekanisme air yang jatuh mengalir perlahan-lahan melalui lapisan batu untuk kemudian tersaring.

3 komponen utama Trickling filter, yaitu:
1)Distributor
Air limbah di distribusikan pada bagian atas lengan distributor yang dapat berputar.
2)Pengolahan (pada media Trikling filter)
Pengolahan Trickling filter terdiri dari suatu bak atau bejana dengan media permiable untuk pertumbuhan bakteri.
3)Pengumpul
Filter juga dilengkapi dengan underdrain untuk mengumpulkan biofilm yang mati, kemudian diendapkan dalam bak sedimentasi. Bagian cairan yang keluar biasanya dikembalikan lagi ke Trickling filter sebagai iar pengencer dari air baku yang di olah.

Faktor-faktor yang berpengaruh pada Efisiensi Trickling filter
1.Persyaratan Abiotis
a)jenis media
Bahan untuk media Trickling filter harus kuat, keras dan tahan tekanan, tahan lama, tidak mudah berubah dan mempunyai luas permukaan per nit volume yang tinggi.
Bahan-bahan yang biasa digunakan adalah batu kali, krikil, antrasit, batu bara, dan sebagainya.
Akhir-akhir ini telah digunakan media plastik yang di rancang sedemikian rupa sehingga menghasikan panas yang tinggi.
b)diametr media
Diameter media Trickling filter biasanya antara 2,5-7,5 cm. Sebaiknya dihindari penggunaan media dengan diameter terlalu kecil karena akan memperbesar kemungkuinan penyumbatan. makin luas permukaan maka semakin banyak pula mikroorganisme yang hidup diatasnya.
c)Ketebalan susunan media
Ketebalan media TRickling filter minimun 1 m dan maksimum 3-4 m, maka tinggi ketebalan media maka semakin besar pula total luas permukaan yang di tumbuhi mikroorganisme sehingga semakin banyak pula mikroorganisme yang tumbuh menempel diatasnya.
d)lama waktu tinggal Trickling filter
Diperlukan lama waktu tinggal yang disebut waktu pengkondisian atau pendewasaan agar mikroorganisme yang tumbuh diatas permukaan media telah tumbuh cukup memadai untuk terselenggaranya proses yang di harapkan. Masa pendewasaan biasanya berkisar 2-6 minggu. lama waktu tinggal ini dimaksudkan agar mikroorganisme dapat menguraikan bahan-bahan organik dan tumbuh dipermukaan media Trickling filter membentuk lapisan biofilm atau lapisan berlendir.
e)PH
Pertumbuhan mikroorganisme khususnya bakteri di pengaruhi oleh nilai PH. Agar pertumbuhan baik diusahakan agar PH mendekati keadaan netral. Nilai PH antara 4-9,5 dengan nilai Ph yang optimum 6,5-7,5 merupakan lingkungan yng sesuai.
f)Suhu
Suhu yang baik untuk mikroorganisme adalah 25-37 derajat celcius. Selain itu suhu juga mempengaruhi kecepatan reaksi dari suatu proses biologis. Bahkan efisiensi dari Trickling filter sangat di pengaruhi oleh suhu.
g)Aerasi
Agar aerasi berlangsung dengan baik media Trickling filter harus disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan masuknya udara kedalam sistem Trickling filter tersebut. ketrsediaan udara, dalam hal ini adaah oksigen sangat berpengaruh terhadap proses penguraiaan oleh mikroorganisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar