Minggu, 19 Desember 2010

10 Ide Unik Dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

0 komentar
1. Melingkari bumi dengan kaca pemantul sinar

Ketika anda sedang berada di pantai, anda mungkin ingin menghindari silaunya sinar matahari dengan memakai kacamata hitam atau sebuah topi. Beberapa ilmuwan mengusulkan strategi serupa dalam menurunkan pemanasan global: membuat sebuah cincin pemantul sinar matahari dan debua angkasa di orbit sekitar daerah khatulistiwa.

Ide ini akan menurunkan jumlah radiasi sinar matahari yang mengenai planet dan beberapa pemicu gas rumah kaca. Ide liar ini akan berbiaya sangat mahal, dengan potensi harga sekitar trilyunan dollar Amerika.



2. Mengisi laut dengan material besi

Ini adalah ide dasarnya: proses fotosintesis plankton memerlukan karbon dioksida dari udara untuk membuat makanan. Ketika plankton mati, mereka akan tenggelam ke dasar lautan bersama dengan karbon yang di hisapnya.

Karena besi merangsang pertumbuhan plankton, beberapa orang menyatakan untuk memupuk lautan dengan material besi untuk menciptakan banyak plankton yang dapat menghisap karbon dioksida.

Beberapa perusahaan swasta bergabung untuk menumpahkan besi ke dalam laut untuk menjual kredit karbon, tetapi para ilmuwan mempertanyakan seberapa efektifkah penyerapan karbon. Beberapa kelompok pecinta lingkungan juga memperingatkan bahwa besi dapat melukai ekosistem lokal.



3. Terus gerakkan dan campurkan lautan

Ahli lingkungan dan pakar masa depan James Lovelock, pencipta hipotesa Gaia, membuat skema yang lucu dalam mengatasi pemanasan global. Ide lovelock adalah menggunakan pipa untuk menstimulasi bercampurnya lautan-lautan di dunia, sampai ke kedalaman, air kaya nutrsi akan memberi makan kumpulan ganggang yang akan mengisap karbon dioksida dari atmosfir dan tenggelam bersama ganggang ke dasar lautan ketika mati. Tetapi metode ini hanya bersifat sementara, karena pemanasan akan terus terjadi.



4. Mengisi udara dengan belerang

Beberapa tipe aerosol atau penyegar udara, partikel-partikel kecil akan terperangkap di udara dan mengakibatkan efek pendinginan di atmosfir. Partikel-partikel ini akan menghalangi beberapa radiasi panas matahari dan menghamburkannya kembali ke angkasa.

Efek pendinginan pada iklim bumi biasanya dapat terlihat setelah letusan gunung berapi, yang mana memuntahkan berjuta-juta ton belerang ke dalam atmosfir. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa untuk mentetralkan pemanasan global, kita dapat meniru perilaku alam dengan menginjeksikan belerang ke dalam atmosfir. Satu masalah yang akan muncul adalah rencana ini akan mengakibatkan hujan asam.


5. Biarkan cacing berada di dapur

Cacing dapat berguna dengan meletakkan mereka ke dalam sampah organik yang selanjutnya berubah menjadi kompos.



6. Rubah pola makan

Jika orang Amerika banyak berjalan dan menghindari makan daging merah, kita dapat menurunkan emisi karbon dioksida dan menyerang epidemi kegemukan. Seorang ilmuwan telah menghitung bahwa jika semua orang Amerika berusia antara 10 sampai 74 tahun berjalan kaki setengah jam sehari sebagai pengganti naik mobil, maka itu akan memotong emisi karbon dioksida sebanyak 64 juta ton (dan juga beberapa kilogram berat tubuh).

Badan pangan PBB, Food and Agriculture Organization melaporkan bahwa industri daging merah bertanggung jawab atas 18% dari emisi gas, melalui penggunaan pupuk buatan, pupuk kandang dan energi yang diperlukan untuk transportasi pakan ternak dan daging merah.



7. Mengubur gas karbon

Ketika kita terus memanasi bumi dengan karbon dioksida, beberapa ilmuwan mengusulkan untuk menarik gas karbon dioksida yang berlebih dan menyimpannya ke suatu tempat, mungkin di bawah tanah, lapisan batu bara atau ladang gas dan minyak yang sudah kosong.

Untuk melakukannya, karbon dioksida harus di pisahkan dari pabrik, di kompresi dan di injeksikan ke bawah tanah, yang mana akan bertahan selama ribuan tahun. Masih terdapat beberapa pertanyaan mengenai biaya penyedotan karbon dioksida dari pabrik, dan masalah lingkungan terhadap bocornya gas dari dalam tanah.



8. Hidup dengan sampah

Ini bukan berarti anda harus berhenti membuang sampah setiap minggu dan memulai hidup di lautan tisu dan pembungkus makanan. Seorang ahli teknik dari University of Leeds di Inggris telah membuat material bangunan dari bahan limbah (seperti kaca daur ulang, abu bekas pembakaran).

Bitublocks ini dapat digunakan untuk membangun rumah. Selain itu dalam pembuatannya juga memakan energi lebih sedikit dibandingkan dengan pembuatan batako. Ilmuwan lain juga telah mengajukan proposal penggunaan material limbah dari peternakan unggas, seperti bulu ayam untuk membuat plastik ramah lingkungan.


9. Memotong emisi gas
Proposal untuk merubah polusi yang dihasilkan oleh pembangkit energi, membatasi jumlah karbon dioksida pada bisnis, industri atau negara, atau pengenaan pajak terhadap emisi gas akan membawa emisi ke level yang lebih rendah secara menyeluruh, dan banyak negara telah menandatangani secara sukarela janji untuk memotong emisi pada Protokol Kyoto. Beberapa negara bagian, terutama California, telah mendorong suatu regulasi untuk mengatasi karbon dioksida.


10. Membatasi penggunaan kantong plastik dan lampu pijar

Ini mungkin terdengar seperti keputusan yang terburu-buru, tetapi San Francisco, Cina dan Australia semua sudah menerapkannya. Cina menginginkan membersihkan negaranya dari "polusi putih" -- kantong-kantong plastik yang menyumbat jalan dan pembuangan air.

Australia berharap memotong emisi gas rumah kaca dan menurunkan tagihan listrik rumah tangga dengan menghapus secara bertahap pemakaian lampu pijar. Beberapa ukuran telah meraih momentum-nya dalam tahun terakhir dengan campur tangan pemerintah dalam melawan sampah plastik dan lampu yang tidak efisien.

Tetapi sebelum anda khawatir mengenai bagaimana anda membawa barang grosir anda, terdapat beberapa alternatif seperti: kantong kertas daur ulang dan lampu neon yang lebih efisien.

Sumber : Zuse MarafaYunianto - beritanyata.blogspot.com

Sabtu, 18 Desember 2010

10 cara jadikan rumah ramah lingkungan

0 komentar
Peduli terhadap perubahan iklim bukan berarti kita harus kembali hidup di zaman batu. Ada beberapa langkah cerdas dengan pilihan yang bebas dari keruwetan agar kita dapat berpartisipasi mencegah kerusakan lingkungan, sekaligus meremajakan tubuh, rumah, dan bumi secara bersamaan. Berikut ini adalah 10 cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk menghijaukan rumah.

1. Pilih perabot rumah yang ramah lingkungan
Sebelum membeli perabot rumah yang berbahan kayu, periksa apakah bahan yang digunakannya berasal dari hutan yang dikelola untuk industri. Ini dapat mengurangi dampak negatif hilangnya hutan yang berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida, pencegah tanah longsor, dan penyedia habitat bagi berbagai tumbuhan serta hewan.

Selain itu, perabot rumah yang tahan lama juga dapat dipilih karena akan mengehemat pengeluaran di masa depan dan membantu mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan.

Membeli perabot antik, jika memungkinkan, juga menjadi alternatif tersendiri. Karena selain mengurangi volume sampah, gaya yang terdapat pada barang antik tak lekang oleh zaman.

2. Kurangi penggunaan bahan kimia
Bahan kimia buatan manusia memang ampuh membantu membasmi serangga dan membuat perabotan berkilau. Namun sebenarnya, kita juga pelan-pelan dibunuhnya.

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan 200 senyawa industri, polutan dan bahan kimia lainnya dalam tali pusat bayi yang baru lahir. Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya adalah bahan pestisida berbahaya yang sebagian sudah dilarang penggunaannya di Amerika lebih dari 30 tahun lalu.

Jadi, buang semua racun itu dan beralihlah ke bahan kimia alami, non-racun, dan sama efektifnya dalam membasmi hama pengganggu. Bahan kimia alami mungkin saja sudah kita miliki di dapur. Cobalah temukan informasi lebih banyak soal penggunaannya.

3. Bantai si vampir energi
Alat-alat rumah tangga elektronik, merekalah para vampir energi. Taring buas mereka yang selalu menancap tajam ke colokan listrik, siang dan malam sepanjang hari, tetap menyedot listrik meskipun kita sudah mematikannya. Beberapa perangkat yang tetap memangsa listrik hingga mencapai 1.000 kilowatt jam setahun di setiap rumah tangga adalah pemanggang roti, penyeduh kopi, pengering rambut, komputer, printer, dan pengisi ulang (charger) baterai ponsel.

Langkah mudah dan praktis untuk membantai si vampir energi ini adalah dengan menggunakan colokan yang dilengkapi dengan pembatas arus listrik dan surge protector (pelindung dari naik-turun tegangan listrik secara drastis dan tiba-tiba). Dengan perangkat ini, kita tak perlu memeriksa dan mencabut setiap perangkat yang masih terhubung ke colokan listrik. Saat hendak beristirahat atau bepergian kita hanya tinggal menekan tombol pemutus arusnya ke posisi off.

4. Mulailah mandiri energi
Meski belum menjadi pilihan populer, namun Indonesia kaya akan sumber energi alternatif yang bisa jadi pilihan seperti angin, sinar matahari, mikrohidro hingga panas bumi. Keempat sumber energi itu jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Sebagai catatan, batu bara adalah salah satu penyumbang besar emisi gas rumah kaca. Dan karena energi terbarukan seperti sinar matahari dan angin dapat dimanfaatkan secara gratis, maka beralih ke sumber energi ini dapat mengurangi tagihan listrik.

5. Lakukan 3 R
Mulai mengaplikasikan 3 R - reduce, reuse, recycle - dalam kehidupan sehari-hari. Caranya, kurangi (reduce) konsumsi personal kita dari barang-barang yang tidak bisa digunakan kembali (reuse). Akan tetapi, menggunakan kembali sebuah produk adalah sebuah tindakan yang lebih bersahabat dengan lingkungan dibanding mendaur ulang (recycle). Sedangkan langkah daur ulang dengan memilah sampah yang bisa diproses kembali menjadi produk baru merupakan tindakan yang mudah untuk membantu menjaga lingkungan.

6. Beli bahan pangan lokal
Tahukah Anda kalau kembang kol adalah sayur yang sering menempuh perjalanan keliling dunia? Dan tomat merupakan salah satu buah yang sering naik pesawat terbang? Belum lagi buah-buahan lainnya yang juga diimpor dari negara lain. Tanpa kita sadari, perjalanan buah dan sayur-mayur itu telah menyumbang polusi dan emisi gas urmah kaca selama perjalanannya.

Oleh karena itu, membeli buah dan sayur-mayur lokal yang ditanam para petani setempat akan mengurangi food miles (jarak yang harus ditempuh dari kebun sampai ke piring Anda) yang berarti akan mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan alat trasnportasi selama perjalanan. Selain itu, dengan membeli buah dan sayur-mayur lokal Anda akan mendapatkannya dalam kondisi yang lebih segar bukan?

7. Beralihlah ke internet
Beralih ke internet dapat membantu menyelamatkan hutan dari deforestrasi. Sebab, lebih dari 34 juta acre (setara 157.964 hektar) pohon ditebang setiap tahun untuk berbagai kebutuhan termasuk memproduksi kertas serta mengakibatkan emisi karbon yang dilepas ke atmosfir naik hingga 25%. Maka, beralihlah ke internet untuk mengurangi tumpukan surat, katalog maupun kertas-kertas lainnya.

8. Tolak kantong plastik
Kita sudah sangat terbiasa menerima kantong plastik saat berbelanja di toko, supermarket atau pasar tradisional. Padahal kantong plastik yang beredar saat ini sebagian besar berbahan dasar minyak tanah sehingga sulit terurai secara alami. Perlu waktu ratusan tahun agar sebuah kantong plastik dapat terurai. Kantong plastik yang dibuang ke laut juga seringkali membuat hewan laut mati tersedak karena mengiranya sebagai potongan makanan.

Di Indonesia saat ini sudah mualai tersedia produk kantong plastik yang dapat terurai secara alami dalam waktu dua tahun. Namun, mengingat waktu penguraian itu masih terlalu lama sehingga masih berpotensi menimbulkan tumpukan sampah plastik yang menggunung, sebaiknya kita mulai menjauhkan diri dari kantong plastik. Dengan membawa tas kanvas yang dapat digunakan kembali ketika berbelanja ke toko atau supermarket dan menggunakannya untuk membawa belanjaan, maka kita sudah berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik.

9. Carilah logo bintang
Sebuah rumah rata-rata menghasilkan emisi gas rumah kaca dua kali lebih banyak dibandingkan mobil. Sumbernya adalah perangkat elektronik yang boros energi dan belum memenuhi standar ramah lingkungan seperti energy star yang berlogo bintang. Dengan membeli perangkat elektronik berlogo bintang tersebut berarti kita sudah ikut berperan mengurangi emisi gas rumah kaca sambil memangkas sepertiga total tagihan listrik.

10. Gunakan lampu pijar hemat energi
Kalau Anda ingin berperan serta menjaga bumi melalui satu langkah mudah, gunakan lampu compact fluorescent light bulbs (CFLs). Lampu CFL umumnya dapat digunakan pada dudukan lampu bohlam namun menggunakan sumber pencahayaan yang berasal dari pendaran fluor saat dialiri arus listrik, mirip seperti lampu neon. Sedangkan lampu bohlam menggunakan kawat filamen yang berpijar saat dialiri arus listrik sebagai sumber cahayanya.

Produk lampu CFL ini sudah banyak beredar di pasar dengan berbagai merek, variasi serta beragam pilihan daya. Meski harganya lebih mahal dari lampu bohlam, lampu ini memiliki masa pakai hingga 10 kali lebih lama. Lampu CFL juga 75% lebih hemat energi sehingga mengganti satu lampu bohlam saja dapat mereduksi 227 kg emisi karbon dioksida dalam setahun. Sementara mengganti 17 lampu bohlam dengan lampu CFL memberi efek yang setara dengan mengurangi satu mobil dari jalan raya dalam setahun.

Sumber: Live Science

Selasa, 07 Desember 2010

Bagaimana Mengelola Sampah Yang Menguntungkan

0 komentar
Persoalan sampah seharusnya menjadi isu penting dalam suatu negara khususnya negara berkembang setelah isu pendidikan, kemiskinan dan angka pengangguran, karena sampah bila dibiarkan menumpuk atau pengelolaannya tidak memenuhi syarat akan menjadi sumber penyakit bagi warga di negara tersebut, terhambatnya aliran sungai dan selokan yang mengakibatkan banjir bahkan menjadi sumber bencana yang berakibat kematian (peristiwa longsornya sampah di Leuwi Gajah Cimahi, Jabar),

Oleh karena itu pengelolaan sampah seharusnya dikaitakan dengan kredibilitas seorang pemimpin baik pusat maupun daerah di mata rakyat. Pemimpin yang tidak mampu mengelola sampah akan jatuh kredibillitasnya dimata rakyat atau sebaliknya. Seorang pemimpin dengan kekuasaan atau wewenangnya seharusnya mampu menangani persoalan sampah

Pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menjadi tanggung-jawab pemerintah saja tetapi harus melibatkan warga. Warga diajak secara persuasi untuk mengelola sampah yang baik serta memahamkan agar warga mentaati setiap kebijakan public dalam pengelolaan sampah yang diambil oleh pemerintah, jika warga tidak mentaati dan sudah diperingatkan secara persuasive maka negara (pemerintah) mempunyai kekuasaan memaksa sehingga warga mentaati kebijakan (peraturan) tersebut

Kebijakan yang diambil oleh pemerintah (pusat dan daerah) tentu sudah banyak, akan tetapi peraturan tersebut hanya menjadi macan ompong ketika diterapkan, buktinya sampah tidak mampu dikelola oleh pemerintah dengan baik bahkan ada satu media cetak dengan nada mengolok bahwa sampah DKI Jakarta dibiarkan dalam waktu 40 hari akan mampu mengurug (menimbun) Monas.

Kebijakan mengenai sampah oleh pemerintah diantaranya adalah dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang membuang sampah di sungai, memilah antara sampah organik dan sampah non-organik, tempat pembuangan sampah akhir dan sebaginya. Berbagai kebijakan tersebut wajib dilaksanakan, jika ada warga yang melanggar harus ditindak tegas dan dikenai sanksi.

Pemerintah pun seharusnya bisa menerapkan kebijakan pengelolaan sampah yang lebih manusiawi tidak hanya yang diiringi sanksi bagi si pelanggar aturan tapi kebijakan yang menyenangkan dan menguntungkan bagi warga dan pengelola sampah

Bagaimana caranya ???

Bersambung …

Kamis, 02 Desember 2010

Sejarah Keistimewaan Yokyakarta

1 komentar
Bergulirnya isu pemerintahan monarkhi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang digulirkan pertama kali oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditanggapi berbagai pihak dengan menyodorkan berbagai fakta sejarah. Antropolog UGM, Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra mengatakan Presiden SBY tidak melihat dan kurang memahami sejarah hubungan Keraton dengan NKRI. Juga tak paham Keraton itu sebagai sebuah bagian dari identitas Yogyakarta serta masyarakatnya.

Mengusik sistem pemerintahan daerah di Yogyakarta

Mengusik sistem pemerintahan daerah di Yogyakarta

Seperti halnya individu yang tak ingin kehilangan identitasnya, maka masyarakat Yogyakarta akan mempertaruhkan diri untuk identitas budaya tersebut. “Kalau berkaitan dengan identitas budaya itu, orang berani mati. Mereka saja akan demo ketika tari Pendet diklaim oleh Malaysia,” kata Heddy di Yogyakarta.

Pengamat Politik Lokal dan Otonomi Daerah Universitas Gadjah Mada, AAGN Ari Dwipayana, menyatakan, keistimewaan Yogyakarta bukan hanya pada soal pemilihan gubernur. Ia menjelaskan konsep Parardhya dimana Sultan dan Paku Alam ditempatkan sebagai institusi tersendiri di luar gubernur dan Dewan Perwakilan Rakyat.

“Seperti Majelis Rakyat Papua, tetapi lebih kuat,” ujarnya. Kekuatan sultan, ujar Ari, nantinya terletak dari beberapa kewenangan yang dipegangnya. Sultan misalnya bewenang menentukan arah kebijakan Yogyakarta. Selain itu, Sultan juga diusulkan memiliki hak veto terhadap kebijakan yang telah dibuat oleh Dewan. Selain itu, keistimewaan Yogyakarta juga bisa diletakkan pada pengaturan tentang pertanahan di Yogyakarta.

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. menyatakan, berdasar putusan Mahkamah tentang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, saat ini Yogyakarta merupakan satu-satunya daerah istimewa yang dimiliki Indonesia. “Yogyakarta menjadi daerah istimewa karena faktor sejarah,” ujar Mahfud.

Namun putusan Mahkamah tersebut hanya menjelaskan soal definisi daerah istimewa dan daerah khusus, tanpa memberi perincian mengenai perlakuan dan hak-hak istimewa atau khusus daerah-daerah tersebut. “Itu yang harus dibuat undang-undangnya, dan itulah yang saat ini diributkan.” ujar Mahfud.

Guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia, Jimly Asshiddiqie, menjelaskan bahwa Indonesia menganut sistem desentralisasi yang asimetris. “Sehingga tidak mutlak seragam, ada variasi di sana-sini,” ujarnya. “Yogyakarta istimewa secara eksekutif, itu saja”

Dalam format keistimewaan secara eksekutif, kata Jimly, Gubernur DIY tidak dipilih lewat pemilihan umum, melainkan berasal dari Kesultanan Yogyakarta. Keistimewaan ini, ujar Jimly, merupakan produk sejarah dan tidak pernah jadi masalah selama 65 tahun Indonesia berdiri.
Berbagai dokumen, yang antara lain diambil dari kontrak politik antara Nagari Kasultanan Yogyakarta & Kadipaten Puro Pakualaman dengan Pemimpin Besar Revolusi Soekarno sebagaimana dituangkan dalam Pidato Penobatan HB IX, 18 Maret 1940 mengungkapkan asal muasal keistimewaan Yogyakarta, yaitu:

1. Ada 250 bukti sejarah bahwa Yogyakarta berjuang sebelum dan sesudah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

2. Yogyakarta kini adalah gabungan dari dua kerajaan, Kasultanan dan Pakualaman.

3. Kepala Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta dijabat oleh Sultan dan Adipati sebagaimana amanat Piagam Kedudukan 19 Agustus 1945.
Selanjutnya, ada kutipan isi kontrak yang masih menggunakan ejaan lama berikut ini:
AMANAT SRI PADUKA INGKENG SINUWUN KANGDJENG SULTAN
Kami Hamengku Buwono IX, Sultan Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat menjatakan:

1. Bahwa Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat jang bersifat keradjaan adalah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia.

2. Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat, dan oleh karena itu berhubung dengan keadaan pada dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat mulai saat ini berada ditangan kami dan kekuasaan-kekuasaan lainnja kami pegang seluruhnya.

3.Bahwa perhubungan antara Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat dengan Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia, bersifat langsung dan Kami bertanggung djawab atas Negeri Kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

Kami memerintahkan supaja segenap penduduk dalam Negeri Ngajogjakarta
Hadiningrat mengindahkan Amanat Kami ini.

Ngajogjakarta Hadiningrat, 28 Puasa Ehe 1876 atau 5-9-1945
AMANAT SRI PADUKA KANGDJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARIO PAKU ALAM

Kami Paku Alam VIII Kepala Negeri Paku Alaman, Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat menjatakan:

1. Bahwa Negeri Paku Alaman jang bersifat keradjaan adalah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia.

2. Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Paku Alaman, dan oleh karena itu berhubung dengan keadaan pada dewasa ini segala urusan pemerintahan dalam Negeri Paku Alaman mulai saat ini berada di tangan Kami dan kekuasaan-kekuasaan lainnja Kami pegang seluruhnja.

3. Bahwa perhubungan antara Negeri Paku Alaman dengan Pemerintah Pusat Negara Republik Indonesia, bersifat langsung dan Kami bertanggung djawab atas Negeri Kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
Kami memerintahkan supaja segenap penduduk dalam Negeri Paku Alaman mengindahkan Amanat Kami ini.

Paku Alaman, 28 Puasa Ehe 1876 atau 5-9-194