Jumat, 26 November 2010

Mari Berhenti Mengeluh, Mulailah Menolong

By Wibowo • Aug 8th, 2009 • Category: Warta UII Bookmark and Share

Dalam rangka mensyukuri nikmat Allah hidup selalu berprinsip, kelimpahruahan terwujud dalam usaha selalu berbagi dan berbagi, belajar agar setiap peran memberikan manfaat maksimal bagi peran itu sendiri dan lingkungan, kesemuanya dilandasi niat mencari keridhaan Allah.

Ungkapan tersebut merupakan materi pelatihan yang di sampaikan Dr. Khaoirudin Basori, MA saat memberikan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi karyawan Fakultas Kedokteran UII pada Jumat, 8 Agustus 2009, di ruang kuliah R.I/10 lantai satu kampus terpadu FK UII.

Trainer yang biasa dipanggil akrab Pak Irut ini, mengaku senang bisa memberikan materi dalam training tersebut. Sebagai karyawan FK UII selayakanya harus bersyukur, hal ini dikarenakan banyak pelatihan yang diberikan pimpinan FK UII, yang mana kesempatan seperti ini, belum tentu diterima perusahaan lain. Visi dan Misi UII yang disinergikan dengan Visi Pribadi akan menjadi sebuah visi bersama untuk mewujudkan tujuan organisasi atau lembaga atau institusi yang dalam hal ini adalah FK UII dan lebih luas lagi bagi UII.

Dalam materinya, Pak Irut menyampaikan, salah satu hal yang harus kita lakukan untuk memotivasi diri agar lebih bermanfaat dengan cara berhenti mengeluh, sehinga banyak pertanyaan tentang seputar mengeluh ini. Apakah kita sering mengeluh? punya banyak masalah? Pelatihan tersebut menjawab pertanyaan itu, Pak Irut meperlihatkan slide yang berisikan perilaku orang kulit hitam (lembah Afrika). Bahwa kita yang hidup sekarang ini tidak suka baca? Tapi bagi orang Afrika (kulit hitam) sering membaca meskipun hanya mencorat-coret di tanah. Dalam hal makan pun kita sering pilih-pilih makanan? Sementara orang Afrika (kulit hitam) dalam makan tidak punya pilihan, karena memang tidak ada yang bisa dimakan, sehingga para kulit hitam ini kelaparan, sementara kita kegemukan.

Disisi lain, kita disini merasa sering jengkel terhadap orang tua karena sering mengomentari kita, sementara mereka si kulit hitam tidak punya orang tua karena sudah mati sebagai korban perang. Dalam berolah raga kita sering banyak pilihan, sementara orang Afrika hanya bisa bermain tulang atau tengkorak manusia, selanjutnya kita sering tidak bisa tidur, sementara orang Afrika (kulit hitam) tidak bisa bangun karena kelaparan sehingga organ-organ tubuh tidak bisa berfungsi untuk membangunkan tubuhnya.

Dari beberapa gambaran diatas, masihkah kita mengeluh dan berfikir punya banyak masalah? Sebagai jalan keluarnya Pak Irut mengajarkan agar para karyawan FK UII untuk melihat disekeliling dan bersyukur atas nikmat yang didapat. “Ternyata kalau kita rasakan, kita beruntung, memiliki lebih dari cukup untuk merasa bahagia, oleh karena itu mari berhenti mengeluh dan mulailah menolong,” ajak Pak Irut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar